SEJARAH BERDIRINYA SMA KATOLIK TARUNA JAYA SAMPIT
- Tanggal 1 April 1985 : Rencana J. M Tenung, F. Diran, dan Ong P. Banyuraja
- Tanggal 8 April 1985 : Perencanaan ke 2 tentang nama : Yayasan sekolah.
Disepakati nama yayasan Thomas Aquino, dan mana sekolah Taruna Jaya
- Tanggal 9 April 1985 : Dibuat akte pendirian
Ketua : F. Diran
Sekretaris : J. M. Tenung
Bendahara :Ong P. Panyuraja
- Tanggal 5 Mei 1985 : Rapat yayasan tentang :
– Guru-guru
– Kepala Sekolah
– Siswa- Tanggal 10 Mei 1985 : Rapat yayasan tentang :
– Tempat belajar
– Waktu belajar- Tanggal 20 Mei 1985 : Rapat yayasan tentang:
– Uang pendaftaran
– Uang sekolah- Tanggal 25 Mei 1985 : Rapat yayasan tentang :
– Gaji guru
– Gaji tenaga administrasi- Tanggal 1 Juli 1985 : Rapat yayasan tentang :
– Tenaga administrasi :
- Y.A. Masran
- Markus Trisnani
- Tanggal 1 Agustus 1985 : Pendaftaran siswa baru
– Pendaftaran Rp. 15.000,00
– Uang Sekolah Rp. 10.000,00
– Siswa 40 Orang- Tanggal 15 Agustus 1985 SMA Taruna Jaya dibuka
Kegiatan Yayasan Thomas Aquino selanjutnya :
- Mengadakan komunikasi denan SMAN – 1 dimana guru-guru diambil.
- Mengadakan komunikasi dengan Depdikbud untuk memperoleh ijin operasional dan akreditasi, serta guru negeri (2 orang)
- Menghubungi gereja untuk minta restu nama yayasan dan tidak mencantumkan Katolik di belakang Taruna Jaya.
Sistem Pengajaran
- Guru semuanya honorer, tetapi diberi dasar pendapatan sebulan.
- Gaji hanya diberikan kepada guru honor dan tenaga administrasi. Sementara Kepala Sekolah dan guru dari yayasan untuk tahun pertama tidak mendapat gaji.
- Gaji diperoleh sementara dari uang sekolah siswa, sedangkan gereja membantu menyediakan tempat untuk belajar.
Ide Pendirian Sekolah
– Tidak direncanakan nama Katolik karena kami kelihatan karyawan di sana.
– Pertama-tama untuk menampung lulusan SMP pedalaman yang tidak tertampung di sekolah negeri atau swasta lainnya.
– Lahirnya Yayasan Pendidikan Thomas Aquino dengan SMA Taruna Jaya untuk menjawab pertanyaan : ”Apakah upaya kaum awam di bidang pendidikan untuk mencerdaskan bangsa”
Beranjak dari pertanyaan ini maka saudara F. Diran dan J. M. Tenung bersepakat untuk mendirikan SMA Taruna Jaya ini.
Guna realisasi kehendak ini diadakan rangkaian pembicaraan antara saudara J. M. Tenung, F. Diran. Ong P. Banyuraja, Piter, dam Masran.
Pembicaraan muali tanggal 1 April 1985 sampai dengan tanggal 1 Juli 1985 yang meliputi materi-materi tentang :
- Pendirian jenis sekolah
- Nama yayasan dan sekolah
- Tanggal pembentukan akte notaris, yaitu 9 April 1985
- Guru, Kepala Sekolah, dan siswa
- Waktu dan tempat belajar
- Uang pendaftaran dan uang sekolah
- Gaji guru dan karyawan administrasi
- Penetapan tanggal pendaftaran, yaitu antara tanggal 1 Agustus 1985 s/d 14 Agustus 1985 ada keraguan karena perayaan HUT RI tahun 1985, yang akhirnya ditetapkan pembukaan SMA Taruna Jaya tanggal 15 Agustus 1985 dengan perayaan Misa Kudus.
Sejarah Singkat Perjalanan SMA Taruna Jaya
Tujuan pendirian SMA Taruna Jaya adalah :
- Karena awampun dapat mendirikan sekolah disamping karya gereja yang dilaksanakan oleh para Biarawan-Biarawati.
- Menampung para lulusan SMP yang tidak tertampung di sekolah negeri maupun swasta lain.
Selama SMA Taruna Jaya berjalan, yayasan selalu aktif mengadakan komunikasi dengan SMAN-1 Sampit, kanwil Depdikbud, tentang ijin operasional, akrditasi, dan guru.
SMAN-1 sangat mendukung SMA Taruna Jaya dengan mengijinkan guru-gurunya mengajar di SMA Taruna Jaya, dan Depdikbud memberikan ijin dan mengangkat 2 guru SMA Taruna Jaya dengan ststus PNS.
Tentang penggajian guru diperoleh dari uang sekolah, karena gaji hanya diberikan kepada guru di luar yayasan dan karyawan administrasi. Sementara J. M. Tenung dan F. Diran selama 1 tahun tidak mendapat gaji.
Sebagai pendiri, kami sangat bangga dengan SMA Taruna jaya yang sekarang sangat maju dan dikenal di Sampit.
Secara khusus dilaporkan bahwa SMA Taruna Jaya mengambil model SMA Katolik Palangka Raya.
Karena Ketua dan Sekretaris Yayasan Thomas Aquino pegawai negeri, dan Sekretaris yang sekaligus Kepala Sekolah pindah, serta tidak mampu lagi mengikuti kemajuan, maka pada tahun 1989 SMA Taruna Jaya dilimpahkan kepada Yayasan Siswarta, dan nama SMA Taruna Jaya diubah menjadi SMA Katolik Taruna Jaya, kemudian Yayasan Thomas Aquino dibubarkan.
Selama berada di bawah naungan Yayasan Siswarta, SMA Taruna Jaya mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal itu dibuktikan bahwa bisa meraih posisi-posisi teratas dalam bidang akademik maupun nonakademik, baik di tingkat Kabupaten maupun Propinsi.